Wednesday, September 13, 2006

sleeping with your shadow

kucari kau dalam kelabut nyataku
ketika kau tampak...bayang hitam menutupi
kau menjauh, semakin menjauh
kini aku masih nyata
kau..nyata?
(minggu, 10 Sept'06 : 06.43 wib by Y)
gelas itu setengah penuh, dengan gambar samar bekas bibirmu. aku tak berdaya menghapusnya, kuhirup aromamu yang mungkin tersisa di situ, udara telah menguapkannya.aku menggigit bibirku kuat, mencoba membayangkan legit bibirmu di gelas itu.
aku masih lelah karena memikirkanmu, kurebahkan tubuh kuyuku di kasur tipis berlubang. bau keringatmu masih menggumpal, menyengat hidungku namun kurasakan nikmat. kubelai alas kain berwarna gading, lalu kulukis lekuk tubuhmu di situ dengan jariku. anganku menari liar, menciptakan sosokmu yang tertidur damai di sampingku.
aku bangkit sejenak, mematikan lampu yang sering membuatmu silau. gelap selalu membawa kedamaian, begitu katamu. ada selimut katun disisiku, yang masih terlipat rapi di atas bantal, yang sengaja kusiapkan untukmu.bila menjelang fajar, kau selalu merapat ke arahku, memintaku untuk memelukmu. dan itu sering tak cukup hangat, selimut itu akan menghangatkanmu dan kembali mengantarkanmu tidur.
kau lebih suka berbaring miring dan berhadapan denganku. aku bisa merasakan hangat napasmu membelai kulitku. aku sering tak sabar ingin mengusap ujung hidungmu yang panjang sempurna.atau mempermainkan daun telingamu yang mungil lucu. kau selalu tersenyum sambil memejamkan mata karena menikmati belaianku diantara rambut berombakmu. tak butuh waktu lama,kau akan pulas dengan wajah penuh bahagia.
saat lain, aku akan bersenandung untukmu. lagu mellow yang membuatmu jengah namun kau suka. kau akan meminta lenganku sebagai alas kepalamu. dan saat tertidur, kau selalu dalam dekapanku.
tak jarang kau terjaga di tengah tidurmu, kau tak akan melakukan apapun selain memandangiku. esoknya kau akan bercerita bagaimana puasnya semalam kau menikmati wajahku. kenapa kau tak membangunkanku? tanyaku. kalau kau terbangun, kau tidak akan tidur lagi sampai pagi, jawabmu.
malam ini, setengah sisi kasur itu kosong. bantal dan selimut teronggok ditempatnya. berkali-kali aku memunggunginya agar tak membayangkanmu lagi. 1000 hari tanpamu, serasa kemarin! semua masih lekat dan mengikat jiwaku. ragamu tak disisiku tapi jiwamu erat memenjarakanku.
apakah cinta yang kurasakan nyata? antara kita terentang jarak milyaran detik. kalau kau yakin sanggup menjaganya, akupun berjanji akan demikian.
malam ini aku kembali tidur dengan bayangmu, berharap esok dan lusa, ragamu dan jiwamu kembali di sini- di sisi hangatku.
COM, aku rindu padamu!!!
thanks Y, atas inspirasi puisinya!

at 2:41 AM 11 comments

Wednesday, September 06, 2006

Untuk Sahabat

aku di sini lagi bete,semalam aku telepon orang yang kucintai, sekarang hatiku nggak karuan!

sms-mu dipagi hari, saat aku baru saja selesai mencuci-membuatku tersenyum simpul. membayangkan dirimu dalam resah dan menunggu minggu depan datang. lalu kau coba menyakinkan dirimu sendiri, bahwa kau layak dan punya kesempatan untuk mencintainya.
kau harus sembuh dari luka itu, setiap cinta punya kesempatan yang sama untuk kau perjuangkan. bukan tanpa alasan aku mendekatkan kalian,aku lihat kesungguhanmu untuk mencintainya. dan dia layak mendapatkan cinta yang sesungguhnya.
indra pekaku berkata, seandainya kalian bersama,akan ada kedamaian yang sama-sama kalian cari dari cinta. dia baik-kamu baik. saranku agar kau lebih romantis-karena aku tahu kau bisa mencintai dengan cara indah seperti itu, dan kau bisa menemukan berjuta cara untuk melakukan itu!
kalau aku memintamu dewasa, karena aku tahu - kau adalah laki-laki dewasa yang tahu arti cinta dan tujuannya. kau bisa melengkapi hidupnya dan diapun akan melengkapimu.
seminggu bukan waktu singkat, juga bukan seabad! tanamkan harapan bahwa esok kau akan melihatnya dengan senyum penuh cinta. doakan agar dia menangkap isyarat hati yang kau tebar diantara senyum dan sikap santunmu. percayalah, hatinya akan membaca kabar cinta yang kau kirim!
teruslah berjuang sahabat!
aku di sisimu, mendukungmu selalu.

at 2:00 AM 8 comments

  • didats