Tuesday, April 17, 2007

Kau Punya Kekasih



senja tak jingga, lingkaran hitam pucat meredupkan indahnya- menemaniku sendiri yang sedang menatapnya nanar, tanpa kedip. aku alpa dan akibatnya, keangkuhan yang selama ini kupondasi dalam hati runtuh tanpa sisa puing ; kau sudah merobohkannya!
aku yang tak sengaja memasuki kehidupan kalian, berharap masih ada peluang untuk memenangkannya. bisikan egoku waktu itu ; aku sedang sendiri, mencari dan mengharapkan cinta darimu, apa salahnya? aku sudah takluk saat pertama kau kulihat datang bersamanya.
apakah aku harus meredam geram ini? dengan cara bagaimana? melihat kalian serasi bak mimi lan mintuno, seperti menaburi hatiku dengan air keras ; cacat-terluka menganga! aku bukan petarung seperti anggapan orang, meski kehendak melonjak dan mengharapkan kalian tak lagi bersama - itu hanya keinginan tanpa hasrat, timbul dan tenggelam hanya dalam angan! aku tetap tak kuasa memisahkan kalian.
aku bisa saja berlagak buta, menganggap ikatan kalian tak ada! lalu nekat mengungkapkan ledakan magma cinta yang sudah tak tertahankan! aku mungkin lega luar biasa. tapi apakah kau akan menganggapku lebih layak darinya? kalian begitu indah, muskhil rasanya aku mampu menjadi sosok penggoda yang mampu memalingkan hatimu darinya.
aku harus akhiri rasa ini, meski harus membui hatiku dalam penjara bawah tanah yang pekat tanpa sinar- agar aku tak silau padamu - biar hatiku meraba kegelapan dan tak mampu menangkap kehadiranmu.

aku tak yakin, tapi harus! karena tak ada jalan lain!

(buat seseorang ; kalau aku dalam posisimu- aku akan berlaku serupa. cinta yang sederhana, mengapa selalu rumit ya?)

at 5:22 PM 8 comments

Sunday, April 01, 2007

SIMPUL KASIH



sentuhan cinta, tatapan mesra, pelukan sayang dan dekapan hangat adalah bahasa kasihmu pada si kecil. kau tampilkan dengan spontan dan apa adanya. aku tersekat, aku menghembuskan napas-meredam gemuruh dan bermacam bauran rasa didadaku. aku juga harus berkali-kali memalingkan wajah, mengusir kabut yang tiba-tiba menutup dan mengalirkan hawa panas di sudut mataku. Tuhan, aku sering lupa bahwa dimasa kecilku aku sering merindukan hal yang sama!





kau tetap dirimu, sesekali lupa bahwa disisimu ada si kecil yang butuh kau bimbing. langkahmu kadang terlampau cepat...tapi tak apa, jeritnya akan segera menyadarkanmu bahwa dia ada dan membutuhkanmu. kau akan tersenyum mengumpati dirimu sendiri, betapa seringnya kau lupa dan mengulang hal yang sama.





kau memperlakukannya sebagai kawan, kau dengar pendapatnya dan kau hargai keberadaannya. perjalanan pasti telah menjadikanmu sebijak itu, di kemudaan usia kau tunjukkan padaku (secara tidak langsung) bahwa kau ayah yang baik.




simpul yang ada diantara kalian, membuatku cemburu. aku pernah mengalami hal itu-sudah lama sekali dan semua terbenam dalam alam bawah sadarku, sedikit yang kupunya, sedikit yang bisa kukenang dan kini.....banyak sekali yang ingin kukecap.




simpul yang ada diantara kalian, membuatku merindu. kiranya Tuhan memberiku kelembutan hati untuk menjadi sepertimu. kelak akan kuperlakukan anak-anakku dengan kasih setulusnya-dengan perintah tanpa bentakan-mengajak dengan suri tauladan dan menempatkannya sebagai dirinya sendiri (bukan sebagai boneka yang tak punya kehendak).




thanks, kemarin adalah perjalanan rohani bagiku. ternyata hatiku belum kebas- aku masih manusia!

at 6:40 PM 11 comments

  • didats