Wednesday, March 11, 2009

Kau Selalu Tahu

Kau selalu tahu arah pulang karena aku adalah kompasmu. Arah yang menuntunmu tanpa tersesat, yang memberimu perasaan aman sepanjang perjalanan. Mestinya kau selalu menuju ke arahku, tapi mengapa tak?

Kau selalu tahu tempat nyaman untuk berteduh karena aku adalah rumahmu. Sebuah rumah yang kujaga agar tetap hangat dan nyaman saat kau singgahi. Mestinya kau datang dalam dekap hangatku, tapi mengapa tak?

Kau selalu tahu tempat menghirup kesegaran karena aku adalah mata airmu. Yang tak kering saat kemarau memuncak dan tak menggenang saat hujan tercurah. Yang membuatmu segar dan ranum kembali setelah kau meminumnya. Mestinya kau sertakan aku saat melewati hari-hari panjangmu, tapi mengapa tak?

Aku mungkin bodoh dan naïf, seringnya merancau di tengah malam, memimpikan kau menyimpanku sebagai kompas, menyinggahiku sebagai rumah dan meminumku untuk mengurai dahagamu.

Nyatanya, kau tak pernah menginginkanku sebagai apapun.

Tapi…

Kau akan tahu, kalau cintaku tak berbanding, kesabaranku tak terukur, penantianku tak bertepi.

Kau akan tahu, aku mengerti dirimu melebihi pengertianku pada diriku sendiri.

Kau akan tahu, aku mencintaimu sangat.

Meski harus kurelakan kau tak untuk kumiliki!

at 8:11 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

  • didats