Monday, December 05, 2005

BAPAK, bermilyar doa mengiringi KEPERGIANMU!

Tuhan telah takdirkan 3 minggu yang lalu menjadi waktu terakhir bagiku untuk bertemu dengan Bapak. seperti biasa, kami saling bertukar kabar tentang pekerjaan masing-masing dan tentang kelucuan ke-2 keponakanku. selebihnya kami terjerat dalam kebisuan mesti hati kami saling berbicara intim yang tak henti mensyukuri pertemuan itu.
minggu 4 desember, jam 20.00! sebuah nomor tak dikenal muncul di layar hpku, diulang tiga kali dan aku tidak bergeming karena aku masih di kendaraan umum yang sesak dan rawan. namun karena bunyinya yang mengganggu, akhirnya kuangkat juga dan pandanganku sesaat gelap-aku limbung mendengar sahabatku mengabarkan berita yang sampai kini tak bisa kupercayai....GUS, BAPAK MENINGGAL!
aku telah kehilangan bapak kandungku lima tahun lalu, tapi kehilanganku kali ini lebih menyesakkan daripada saat kehilangan bapak kandungku.
apa yang aku bangun bersamanya adalah sebuah hubungan yang unik, aku menganggapnya sebagai guru, atasan,teman dan sahabat.dia menganggapku sebagai anak, karyawan, paman bagi anak-anaknya dan teman berbagi cerita (mesti kami lebih sering diam saat bertemu tapi kami saling merindukan bila beberapa lama tidak saling berkabar)
10 tahun kami membangun hubungan kekeluargaan dengan beliau, banyak moment tak terlupakan yang akan kukenang sepanjang hayat :
- saat hendak menikah dan cincin kawin beliau ketinggalan, akulah yang pontang-panting membawakannya ke ke tempat pernikahan.dia memberitahuku jam 22.oo malam dan cincin itu diperlukan besok paginya jam.08.00 untuk acara ijab kabul! perjalanan Jakarta-Slawi terasa begitu panjang...beruntung, jam 06.00 pagi aku sampai ke lokasi hingga acara ijab kabul terlaksana dengan hikmat.
- sejak si sulung, Prima, berumur tiga bulan, aku selalu dilibatkan dalam mengasuh dan membesarkannya. sabtu dan minggu selalu menjadi waktu special bagi Prima untuk memilikiku utuh. begitu pula saat junior lahir, Kiki. meski tidak begitu intens namun saat-saat pasca operasi (2 kali), selalu menjadi giliranku untuk menemaninya karena Bapak tidak pernah tega melihat jarum infus dan bermacam selang menempel di tubuh anaknya.
- bila Bapak tidak ada/ke luar kota sementara Mama,Prima dan Kiki ada acara, aku harus ada diantara mereka. beliau selalu berkata: Prima hanya tahluk padamu, babby sitter atau pembantu sudah sibuk mengurus Kiki.jadi dalam acara apapun, aku selalu hadir diantara mereka.
- di dunia ini, mungkin aku satu-satunya karyawan yang memperloleh hak istimewa untuk mengatur waktu kerjaku, aku bisa meninggalkan kantor kapan saja saat ada kuliah tambahan, yang penting pekerjaanku selesai.itupula yang membuat aku selesai kuliah tepat waktu dengan nilai sangat memuaskan meskipun siang harinya aku harus bekerja. beliau tidak pernah menghalangiku untuk maju, terbersit selalu harapannya agar kelak aku dapat meneruskan semua usaha yang kami rintis.
- pernah suatu saat perusahaan mengalami masa sulit, terpaksa kami makan mi goreng sepiring berdua asalkan karyawan lain tetap mendapatkan haknya. tak jarang pula gajiku tertunda karena digunakan untuk keperluan kantor yang lebih mendesak.
- beliau suka sekali mie goreng/mie rebus bikinanku, meskipun ada pembantu di rumah, saat beliau pengin makan mie dan kebetulan aku ada, pasti aku yang didaulat untuk membuatnya.padahal aku tidak pernah mencampurkan bumbu lain dalam mie tersebut! beliau selalu bilang: kalau kamu yang bikin bumbunya dan matangnya pas.
dalam hubungan kami, hanya sekali pernah terjadi konflik antara kami dan aku memutuskan bolos kerja selama tiga hari. akhirnya beliau memanggilku untuk masuk dan bilang kalau Prima kangen padaku. Sejak itu beliau tidak pernah marah hebat lagi!
okober tahun lalu, aku membuat keputusan tersulit yang mungkin tidak akan beliau lupakan: Aku memutuskan keluar dari kantor saat beliau membutuhkanku untuk membesarkan usaha beliau di Semarang. aku memberitahu sehari sebelum aku keluar, beliau diam dan hanya bilang : HATI-HATI!
tidak ada masalah yang membuat aku keluar dari kantor itu, aku hanya mulai tidak menyukai kenyamanan, aku butuh bidang baru untuk menyalurkan bermacam ide yang tak henti menari di otakku. aku harus mencari bidang lain menggali bakat dan kreatifitas diriku.aku tidak pernah menyesali keputusan itu, meski kadang-kadang Mama mengatakan betapa sedihnya Prima saat kehilangan aku.
aktivitasku yang bejibun, kadang membuat aku lupa untuk bersilaturahim dengan beliau. mesti sudah kuupayakan sebulan sekali paling tidak mengunjungi beliau, namun rencana itu sering tidak kutepati. dan aku menyesal tidak ada didekatnya di saat-saat terakhir kehidupannya.
moment ulang tahunku, selalu menjadi saat bagi beliau menunjukkan perhatian dan kasih-sayangnya; akomodasi dan uang saku untuk berlibur ke Bali, uang untuk traktir teman sekantor, jam tangan bermerk, handphone (yang sekarang sudah butut namun tak akan kuganti!) atau celana jeans LEVI'S yang sampai sekarang aku anggap terlalu mahal!
aku tak sanggup menghitung (dengan mesin hitung tercanggih sekalipun) semua kebaikan beliau!
minggu, 4 desember jam 21.00! sesampai di RS.Mitra Internasional-Kampung Melayu, aku bergegas ke kamar jenazah, memberi salam kepada semua keluarga dekat Bapak yang selalu menganggap aku sebagai bagian dari mereka. Aku masih kuat menahan kesedihan, tapi saat Budhe (kakak Bapak) memelukku dan menyampaikan permintaan maafnya, aku tak kuasa menahan air mataku.Budhe menuntunku untuk melihat wajah beliau yang terbaring damai terbungkus selimut putih. saat selesai disucikan, aku bersyukur diperkenankan membantu meng-kafani beliau karena itulah bentuk bakti dan sayangku yang terakhir untuk beliau. sebelum wajahnya ditutup kain kafan dan kami diijinkan memandang wajahnya untuk terakhir kali, aku kembali menitikkan air mata...di wajahnya tersungging senyum! Tuhan, semoga beliau dalam damai-Mu.
aku masih sering menangis sesudahnya, saat berpelukan dengan teman-teman kantor lama yang begitu mencintai beliau dan kaget dengan kematiannya yang tiba-tiba atau saat ibu mertua beliau datang dan menyongsongku dengan pelukan! Tuhan, begitu banyak yang kehilangan beliau! mengapa Kau memanggilnya terlalu cepat?
selepas subuh, jamaah masjid depan rumah, tetangga, keluarga dan teman-teman memanjatkan doa untuk beliau, aku yang memang cengeng tak berhenti tersedu. Tuhan, mungkin ini rencana yang terbaik bagi kami, kuatkanlah kami yang ditinggalkan!
senin 5 desember jam 08.05 wib, jenazah beliau dibawa ke peristirahatan terakhir di Purbalingga-Jawa Tengah. aku tidak ikut karena harus melayani tamu-tamu yang datang berkunjung di rumah.
malam harinya, aku tidur di rumah sendirian, memandangi setiap sudut jengkal rumah yang andainya dindingnya kutulis takkan cukup kata untuk mendiskripsikan kebaikan beliau. membuka salah satu kamar di lantai atas yang memang disediakan untukku, aku baru sadar kalau beberapa dinding rumah sudah kosong, foto-foto keluarga sudah dilepas...mungkin harus begitu karena foto-foto itu terlalu memaksakan diri untuk menghadirkan banyak kenangan tentang beliau!
aku masih harus menyelesaikan pekerjaan yang belum beliau tuntaskan, aku berjanji dengan keterbatasanku untuk tetap menjalin silaturahim dengan Mama, Prima (6 tahun), Kiki (4 tahun) dan keluarga besar beliau.
aku tidak bisa menyalahkan Tuhan atas takdir beliau, yang masih aku selalu pertanyakan adalah bagaimana harus menjelaskan pada Prima dan Kiki tentang kematian beliau. bagaimana kelak mereka tanpa figur ayah dalam kehidupannya?Tuhan Sang Pembuat Rencana, berikan keluarga beliau yang terbaik dalam kehidupan di masa datang!
Takkan cukup waktu untuk bertutur dan mengurai kisah tentang beliau! aku masih kehilangan dan akan tetap kehilangan! tapi aku harus tegar, seperti yang selalu beliau ajarkan!
Selamat tinggal BAPAK, I love you so much!

at 10:30 PM

21 Comments:

Anonymous Anonymous said...

[g]uuusss... *hugs* turut berduka ya... kmaren sempat kecewa jg kita gak jd nomat, tp demi keluarga beliau & penghormatan terakhir km harus selalu hadir disana, semoga beliau di terima disisiNya, amiin... tabah ya...

12:30 AM  
Blogger unai said...

Aku turut berduka...Gus..
Kenanglah setiap kebaikannya, dan doakan beliau...semoga dapat melapangkan tempat abadinya...Amien

1:05 AM  
Blogger -dimas hary- said...

Turut berduka cita yaa, Goes. Sampai terharu bacanya. Semoga Bapak diterima disisi-Nya dan diberi jalan yang lapang menuju haribaan-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menyongsong hari esok.

1:44 AM  
Blogger poetrider said...

Mas ini kalo gak ingat ada temen kantor aku dah ikut nangis *hiks* Aku turut berduka ya mas semoga dia diterima disisiNya dengan damai.

4:51 PM  
Anonymous Anonymous said...

Mas Bagus.. aku turut berduka cita.. Padahal tanggal 4 kemarin adalah sehari sesudah karaokean ya? *peluk mas bagus*

6:10 PM  
Anonymous Anonymous said...

gus...

*speechless*

errggh..."bapak" udah menyelesaikan perjuangannya. tinggal kita aja yang mesti terus berjuang.

*speechless lagi*

swear, gw ga ngerti mo ngomong apalagi. membaca ungkapan hati lu ini membuat gw terdiam. gw cuma bisa ngerasain "kedalaman"nya yang bikin gw terharu biru

enitaim u need me, i'll be there bro...! tabah yah...

2:52 AM  
Anonymous Anonymous said...

Tak cukup kata mengungkap kesedihan hati, Mas!

Tabah ya?

5:55 PM  
Blogger guario said...

turut berduka ya. nggak nyangka ada hubungan seakrab kamu dengan atasan. tabah ya.

8:01 PM  
Blogger Intan Bayduri said...

Turut berduka cita ya bagoes, aku sampe menghayati gitu, ngebayangin kalo aku di posisi kamu. hiks hiks... but life must go on, God knows the best for all of us

8:33 PM  
Blogger bagus_aa29 said...

makasih semua doa n dukungannya. mungkin itu rencana terbaik dari-Nya untuk kami!

2:31 AM  
Anonymous Anonymous said...

Turut berduka cita ya Gus...
doel

1:03 AM  
Anonymous Anonymous said...

Gus turut berduka cita ya...
Beliau pasti udah tenang di alam nya

amien

Way

5:33 PM  
Anonymous Anonymous said...

Gus, turut berduka ya..
semoga Allah menerima segala amal ibadah almarhun dan memberikan ketabahan bagi keluarga yg ditinggalkan, amin..

11:01 PM  
Blogger bitiqe said...

mas bagus......saya ikut berduka cita .....semoga keluarga tabah, dan diberi kekuatan

3:05 AM  
Blogger L. Pralangga said...

Om Bagus,

Banyak sabar dan doa terus, insyallah doa dari anak yang soleh dapat terus menerangi-nya :) - Tentunya saya turt berduka atas berpulangnya Ayahanda.

INi juga peringatan buat kita yang masih diberi kesempatan hidup agar mempersungguh ibadah.

Salam hangat dari Afrika Barat..

10:58 AM  
Blogger dodY said...

yg sabar ya, mas. turut berduka cita atas kepulangan bapak.

5:59 AM  
Blogger kinanthi sophia ambalika said...

GUs... duka yang amat dalam untuuk kepergian Bpak kamu ya....

7:27 PM  
Anonymous Anonymous said...

Very cool design! Useful information. Go on! » » »

3:19 PM  
Anonymous Anonymous said...

What a great site Mauai hiking trails free milf vide 1988 honda magna decals Roller hockey tournaments China singapore singapore singapore email webhost Eli lilly poster prozac withdrawal Compare life assurance policies quote fairmont hotel resort grand hotel parkers Mitsubishi ralliart aftermarket parts pharmacie de france zithromax Norweigan youth hostels Free best free diazepam Online hotel reservation brussels Office depot and wedding invitations Swallow hotel old vicarage lane swindon

4:43 PM  
Anonymous Anonymous said...

Enjoyed a lot! Girdle upskirts photos Early 401k withdrawl california acredited online high schools Sport hypnosis ultracet medicine boards buy deal viagra viagradrugs bankruptcy taxes penalties 401k loan post petition debt Watch face refinishing how Cadillac dash clock retrofit hansons moving company paris hilton las vegas http://www.cheaptramadol7.info/canada_imitrex_online.html Side effects of cialis imitrex depleted serotonin Audi quatrro forum Prozac vs lexipro levitra pill milf zoe http://www.car-navigation-gps.info/How-to-replace-audi-headlight.html

3:48 AM  
Anonymous Anonymous said...

Very nice site! »

5:26 PM  

Post a Comment

<< Home

  • didats