Friday, December 23, 2005

BELUM SELESAI, hampir.....

Y : kamu bukan pahlawan,tapi kamu telah melakukan banyak hal terbaik dalam hidupmu. maafkanlah dirimu atas apa yang belum teraih. begitu banyak hal yang telah kau bagi. sekarang saatnya kamu memikirkan dirimu dan membuka hatimu untuk menerima.

X : belum cukup apa yang kuberi, takkan cukup bahkan!

Y : rileks, kamu terlalu keras pada dirimu. lepaskan semua. lihat sekeliling, banyak hal luar biasa yang telah kau lewatkan dalam hidupmu.

X : hidup ini keras bukan? aku harus mengikuti iramanya, kalau tidak aku akan terseok dan tak mampu mengejar.

Y : tapi jangan ingkari kalau kamu merasa hampa dan kosong, apa kamu pernah mencintai selepas dia pergi?

X : semuanya telah pergi bersamanya, kalau aku memutuskan melanjutkan hidupku-itu karena aku punya banyak kewajiban yang harus diselesaikan.

Y : kamu sudah menyelesaikannya.lalu?

X : belum semua,hampir...mungkin aku akan seperti Veronika saat memutuskan mati,kalau selepas ini aku tidak juga merasa lega

Y : aku kehilangan cara untuk membantumu sembuh

X : (tertawa) kamu selalu melakukannya. sudahlah! aku masih menikmati semua hal yang menurutmu telah membuatku sakit.

Y : lalu bagaimana perasaanku yang tak pernah kau indahkan? (Y mengambil tangan X dan meletakkan di dadanya) kau dengar? semuanya tentang kamu!

X : (menggeleng) kau tahu beribu alasan yang membuatku mengatakan TIDAK,jangan kau bebani aku seolah aku berperan atas perasaanmu padaku!

Y : kamu egois, kamu tidak pernah merasa berdosa setelah melukai banyak hati!

X : pernah aku menawarkan hatiku padamu? pernah aku datang padamu dengan perasaan menggebu dan mengatakan I LOVE YOU? (X menatap mata Y lekat) tidak pernah kan? yang lainpun seperti itu! aku tidak pernah menawarkan apapun.please.....

Y : kamu tidak akan pernah selesai menata hatimu, tidak ada siapapun bisa melakukannya. selama kau membuat benteng dan menguncinya rapat. beri aku celah, sebesar lubang kunci tak apa, setidaknya aku bisa mengintipnya.

X : (tertawa) kau sudah mengintipnya.tapi untuk apa kalau aku tidak mengijinkanmu masuk?



jawab yang tak terpuaskan
diam yang semakin mengurai tanya
waktu tak mampu menyelesaikan dialog itu




untuk seseorang yang berusaha singgah

yogyakarta, 28 Des.05

at 6:15 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

  • didats