Wednesday, February 21, 2007

Yang Terdalam

kemarin menjelang malam, hujan turun. saat aku pulang dan mencoba mengejarnya dengan langkahku yang tergesa. sesaat udara menyebarkan aroma tanah yang begitu lekat memenuhi rongga dadaku, aku merasai hadirmu tanpa bisa kucegah.
dua tahun lalu, kita berpisah saat hujan. tanpa mampu menangis karena hujan telah meneteskan airmatanya. tanpa mampu mengucapkan kata perpisahan karena guntur dan halilintar sudah menyampaikannya. tanpa ada lambaian tangan, karena angin yang menyapu dedaunan telah melakukannya.aku hanya mampu menatap sosokmu menjauh...hilang. aku berbalik dan melafalkan sedihku dalam gumaman tak jelas. meneriakkan kecewaku pada pekat malam yang sedikitpun tak peduli pada tubuhku yang menggigil kedinginan. aku kembali kalah, untuk kesekian kalinya.
aku terus melangkah menembus hujan yang semakin rapat. aku ingin segera sampai di rumah-tmpat paling nyaman dan menyenangkan! tapi hujan tak mau menungguku, akhirnya aku mengalah dan berteduh di bawah halte pinggir jalan. aku duduk untuk memberi kesempatan diriku bernapas, berjalan tergesa membuatku terengah-engah. aku sendirian dan merasai dingin yang mulai menyusup di seluruh pori-poriku.bilakah kau ada dan mampu menghangatkanku?
kau kembali setelah mengejar mimpi yang bernama "ego dan keangkuhan". kau memamerkannya padaku kemarin lusa, saat tak sengaja kita bertemu. jangan membuatku cemburu, tanpa kau melakukannya, aku tahu, aku takkan bisa bersamamu. aku adalah kekeliruan yang tidak bisa kau perbaiki, yang mungkin membuatmu ingin membuangnya jauh! tak apa, akupun tak ingin ada di ruang hatimu kalau kau menganggapku sampah. nikmatilah kemenanganmu, sudah cukup bagiku menjadi masa lalumu.
jangan ganggu aku lagi dengan sms penanda rindu, aku sudah memiliki hidupku sendiri dan kaupun sama. mesti semburatmu sering datang bersama senja, mesti harummu sering tercium dihembus angin lalu dan mesti bayangmu sering menghias sudut-sudut kamarku. aku sudah kebas dan tak akan lagi terpercaya.
aku mencintaimu dan kekuatan cinta itulah yang telah membuatku mampu memaafkan semua yang telah kau lakukan padaku dan kekuatannya pula yang membuatku mampu menolakmu.
selamanya, akan aku kenang dirimu - meskipun tak ingin kumiliki

at 4:39 PM

8 Comments:

Anonymous Anonymous said...

tetap yang terbaik ^^

blajar dong..how to be a good writer mas..hehe berguru

3:55 AM  
Blogger bagus_aa29 said...

kamu ini paling jago muji! jgn cemas, si anu akan datang kok.tunggu aja

5:07 PM  
Blogger yaya said...

Jd aku gak boleh sms lg niiih?

Ya udah deh gak lagi...

2:48 AM  
Blogger Rofiul Hadi said...

hemm.. hujan2an.. kayak di pilem2 indihe ajah..
sedalam apa nih mas? :D

11:17 PM  
Blogger Yunus Idol said...

Hidup memang harus terus berjalan... perlu kekuatan untuk menegakkan wajah dan tak menoleh ke belakang...

8:51 PM  
Blogger kodokijo said...

emang gitu dia orangnya Gus..udah cuekin ajah :P

2:17 AM  
Anonymous Anonymous said...

"kekuatan cinta itulah yang telah membuatku mampu memaafkan semua yang telah kau lakukan padaku"
kata2 itu bener banget tuh!
sedih, aku kena :((

8:47 PM  
Blogger T A T A R I said...

"selamanya, akan aku kenang dirimu - meskipun tak ingin kumiliki"
--> cieeeee..yakin neh??
sumpeh lo???? gak bakal nyesel??

aku gak akan ganggu kamu dgn sms penanda rindu, lha wong nomer hapemu aja aku gak punya sayaaaaanggg
hihihihi

10:53 PM  

Post a Comment

<< Home

  • didats