Wednesday, July 13, 2005

KEHANGATAN....kemana hilangnya?

dimana?
kemana?
berulangkali, kerap kucari
tak jua henti........................
( Tegar by Yana Yulio)

sejak senin pagi, badmood menyerangku. di tengah kesibukan aku berharap perasaan itu akan hilang, lalu sms sepupuku (yang jarang berkomunikasi dan sangat jarang bertemu) muncul di layar....mas, bulik dan paklik ada di jakarta, main dong ke tempatku.....
aku berjanji ke tempatnya selepas kerja, sekitar jam delapan malam. walau aku berharap ada hujan deras dan guntur yang bisa menghalangi niatku untuk bertemu mereka.
aku selalu takut berkumpul dengan keluarga besar ayahku, aku tidak pernah nyaman berada di tengah mereka. kalau aku memenuhi undangan itu karena aku menghargai mereka sebagai orangtua (pengganti almarhum ayahku). kami memang punya hubungan darah tapi kurang mempunyai ikatan persaudaraan dan kasih sayang.
suasana masih nyaman-nyaman saja saat hanya bertemu dengan bulik-paklikku dan kedua sepupuku. tapi kemudian nyaliku jadi ciut begitu mengetahui kalau acara malam itu adalah peringatan ulang tahun ke-26 sepupuku ( sebenarnya tgl.2 juli). acaranya sederhana dan meriah, dikomandani ibu kost sepupuku yang baik,dihadiri keluarga calon istrinya, semua teman-teman kost dan teman kerjanya. aku terharu saat mendapatkan sepotong kue ulang tahun darinya.
namun acara seperti itu tak pernah membuatku nyaman, kalau tidak mengingat adat dan kesopanan, setelah potong kue bisa saja aku pamit pulang. namun aku coba bertahan sampai acara selesai. memasang senyum dan muka manis, sedikit berbasa-basi walau lebih banyak diam.
sebentar-bentar kulirik jarum jam yang enggan berdetak....ah mengapa begitu lama! kapan siksaan ini segera berakhir?
begitu acara makan selesai, aku pamit pulang walau paklik-bulikku menahan dan berharap aku menginap di situ. kutolak dengan alasan besok harus berangkat kerja pagi-pagi.
begitu sampai di tengah jembatan penyeberangan yang sepi, aku berteriak sekencangnya........entah, untuk apa! karena aku tidak juga merasa lega.
tuhan, kemana hilangnya rasa persaudaraan antara kami...kemana hilangnya kehangatan bila berkumpul dengan mereka.
mengapa aku selalu merasa di sarang harimau saat berkumpul seperti itu, meringkuk, takut terluka, membangun benteng yang tinggi untuk melindungi diri.
tuhan, kembalikan kehangatan itu......aku tak bisa mengingkari kalau saat sepi, aku tetap butuh rengkuhan hangat mereka.
tuhan, kembalikan kehangatan itu.....aku masih akan terus mencari!

at 1:50 AM

12 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Jadi inget salah satu quote di film My Big Fat Greek Wedding,di endingnya Toula ngomong gini:My Family is big and loud,but no matter where I go..they will always be there...
Emang sih..Yaya jg plng males kl udah diundang ngumpul2 atau diajak ke rumah salah satu adek2 bokap yg namanya pun aku suka lupa,karena pertanyaan2 standar mereka itulaah (u know).Tp 1 yg selalu aku inget..kt bs berteman baik dengan siapapun di dunia ini..tp sebaik apapun hubungan kt dg teman baik kt..ada satu yg memisahkan kt. Yaitu:darah. Biarpun keluarga kt rame,bnyk omonglah,bnyk basa-basinyalah..tp mereka tetap sedarah sama kt..

9:47 AM  
Blogger yaya said...

Jadi inget salah satu quote di film My Big Fat Greek Wedding,di endingnya Toula ngomong gini:My Family is big and loud,but no matter where I go..they will always be there...
Emang sih..Yaya jg plng males kl udah diundang ngumpul2 atau diajak ke rumah salah satu adek2 bokap yg namanya pun aku suka lupa,karena pertanyaan2 standar mereka itulaah (u know).Tp 1 yg selalu aku inget..kt bs berteman baik dengan siapapun di dunia ini..tp sebaik apapun hubungan kt dg teman baik kt..ada satu yg memisahkan kt. Yaitu:darah. Biarpun keluarga kt rame,bnyk omonglah,bnyk basa-basinyalah..tp mereka tetap sedarah sama kt..

9:49 AM  
Blogger yaya said...

Dan darah lebih kental dari air,right?Jadi...setiap kl aku kesel dan udah mati gaya di depan keluarga2ku,aku selalu berusaha mengingatkan diriku kalau aku ada karena mereka ada dan mereka selalu akan menjd bagian dr hidupku,no matter what I do,no matter where I go,and whatever I become...

(sorry..bkn bermaksud menggurui lhoo..hehehe..)

9:55 AM  
Blogger Unknown said...

Alhamdulillah gw cukup deket ama sodara2 sepupu, terutama yang dari nyokap. tapi kalo yang dari bokap nggak terlalu, meski juga nggak sampe bikin males buat ketemuan.
tapi nggak bisa ditepis kalo jarak dan juga mungkin sisa bayang2 bagaimana kita diperlakukan oleh sodara bisa menghapus keinginan untuk ketemu mereka

4:59 PM  
Blogger mutiara nauli pohan said...

aku bersukur saudara2 ku masih sering kumpul2 dan kita cukup dekat satu sama lain, tapi emang yg paling dekat banget2 aku ama keluarga mama ku
kadang emang males juga sih mas untuk ngumpul2 gitu tapi aku suka ingatin diri aku sendiri nanti kapan2 aku pasti ada perlu nya ama mereka

5:32 PM  
Blogger deltakirana said...

...payungmu yang membentaaaangg...

lagu itu ya gus??? waduh aku udah lupa tuh, kmren aku minta golda tuk cariin lagu2 yana julio. tp gak nemu, km punya album terdebestnya dia yg warna item orange itu ya? mau donk pinjem...

9:26 PM  
Blogger deltakirana said...

payungmu yang membentang...
spanjang hari...
anugrah yang tak terkira...
hingga kini...
detik ini...
aku masih tegar
berdiri...

he3.. setelah diinget2 kayak gini liriknya ya...?

aku paling suka lagu...

"kebahagiaan kita.. akan kekal slamanya..." [lupa judulnya, secara kaset aku dipinjem tmn gak balik...]

9:29 PM  
Blogger dina susilo said...

ceritanya menyentuh banget :)

disadari atau tidak, kita memang seringkali menciptakan benteng dengan orang2 terdekat, alasannya mungkin klise takut menyakiti atau tersakiti, dan akibatnya merasa sepi.

Huh hidup memang aneh.

eni

12:20 AM  
Blogger Nauval Yazid said...

mas bagus,
namanya sodara-an juga butuh proses kaya perteman-an, ngga bisa ada instant chemistry begitu ketemu, apalagi kalo frekuensi ketemunya jarang-jarang.

kalo semua dah gede, kita semua dah ngejalanin kehidupan sendiri-sendiri, dan disini kan gaya ama cara pandang hidup udah berubah, sementara orang-orang dari masa lalu kita cuman kenal kita sampe batas dimana kita harus pergi ninggalin mereka. nah, wajar kalo ada benturan, namanya juga fail to meet each other's expectation ;)

sad to say, tapi sikap 'take for granted' kadang perlu juga.

8:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

Jadi inget sodara2 ku yg ku tinggalkan di Malang sana.. duh jadi kangen. Meskipun aku bukan seseorang yg sering ngumpul sama sodara, tapi at least tiap ada yg ultah pasti ngumpul. Mungkin bawaan keluarga yg moderat kali ya?

2:34 PM  
Anonymous Anonymous said...

Hmmmh...
Sekarang2 ini aku juga sering merasa begitu di tengah keluarga yang agak jauh. Meski dulu waktu kecil hingga remaja sempat akrab. Ada rasa nggak nyaman, malas berbasa-basi dlsb.

Setelah aku korek2 sendiri, ternyata aku paling males kalo mereka udah mulai nanya2 tentang achievement2ku dalam hidup. Karena aku merasa masih begini2 aja, tidak ada yang hebat yang bisa terlalu dibanggakan di depan mereka. Aku tahu itu nggak penting buat dipikirin, tapi perasaan itu tetep ada. Jadi muncullah tembok2 itu yang membatasi keakrabanku dengan mereka.

Kalau dengan keluarga yang dekat sih nggak ada masalah. Mereka udah tahu aku luar dalam, jadi tidak perlu menjelaskan apa2 lagi, dan aku bisa merasa nyaman di tengah2 mereka :)

9:20 PM  
Anonymous Anonymous said...

Very cool design! Useful information. Go on! »

5:03 AM  

Post a Comment

<< Home

  • didats