Wednesday, March 29, 2006

Saatnya

kutitip rindu kepada ombak yang akan meninggalkannya di bibir pantai. mungkin hari itu kau akan ada di sana - berdiri mematung, menunggu malam menggantikan senja yang selalu membuatmu kagum. mungkin juga kau tidak berada di sana tapi aku berharap pekik camar dan bisik nyiur akan menyampaikannya kepadamu.
selalu aku tak mampu menutupi gundahku, bila kerinduan menyergapku hingga deru napasku tersengal tinggal satu-satu. entah bagaimana, bayanganmu selalu punya cara untuk kembali kepadaku. menyusup kala aku tidur atau terjaga, begitu lembut hingga aku tak menyadari kau telah memenuhi pikir dan rasaku.

saat sepi menjadi teman sejati, bayanganmu menjadi musuh yang memasung mataku semalaman. membuatku meringkuk gelisah, berbalik resah dan terkapar. kenanganmu membuatku harus mengakui kalau aku tak pernah lapang melepasmu.

saat keramaian mengepung, kau ada di antara mereka. kau selalu tahu cara untuk menggodaku. selalu suaraku terhenti di ujung lidah dan menggema kosong di udara, saat sosok yang kukira dirimu ternyata bukan! entah berapa ratus kali aku mengulang kesalahan serupa. mungkin aku memang sudah sinting.

semalam, saat pulang, aku melihat ranum pipimu di antara pendar lampu, juga di antara bayang-bayang yang memanjang menutup terangnya sebagian jalan. dan di salah satu billboad, aku melihatmu tersenyum menggoda, mengundangku untuk menatapnya lebih lama. ya, kau berhasil membuatku seperti orang dungu! perlu waktu dua jam untuk mencerna semuanya, akhirnya aku pulang setelah yakin bukan dirimu yang ada di billboard itu.

dulu, dalam satu-dua detik, aku bisa segera membayangkan dirimu.namun seiring menuanya ingatanku, aku perlu waktu lebih lama untuk menghadirkanmu. sepuluh detik...tiga puluh....satu menit...lima menit! ya, sedikitnya aku memerlukan waktu lima menit untuk melakukannya.tapi itu bukan gangguan, aku menikmatinya. cara untuk menghadirkan dirimu selalu membuatku merasakan puncak-puncak keindahan. gila, aku sering berkeringat dingin karenanya.

semalam, aku terjaga karena dirimu. kucoba lagi menutup rapat mataku. kubenamkan wajahku di antara lembut bantal dan guling. bukannya berlalu, aromamu terasa penuh menyesakkan napasku, membuatku ingin mencampakkan semua benda yang mengingatkan dirimu. aku tidak bisa selalu seperti ini, terbangun di sunyi malam hanya untuk hadirkan fatamorgana! sungguh, aku tersiksa.

aku belum menemukan cara untuk mengurai kenangan itu, tapi aku akan mencoba! melupakanmu kini menjadi keharusan, karena kutahu- salam rinduku hanya terbalas oleh angin, pekik camar dan riak ombak yang mengecup bibir pantai. mereka semua menyeru kata yang sama: KAU HARUS MELUPAKANNYA!

sore nanti aku akan mencoba untuk terakhir kali mengagumi senja milikmu. mereka-reka wajahmu di antara mega berarak dan pendar jingga sebagai latarnya. aku yakin tak kan mampu membencimu setelah kau mencabik-cabik asaku. aku tahu, kau dan aku tidak pernah punya kuasa akan cinta.

dan saat malam menggantikannya, aku akan menghanyutkan semuanya di tengah pasang. meski gelombang akan menderu menolaknya, nyiur menyeru marah karenanya atau camar kembali terbang dan enggan bersarang karena semua itu. kumohon, bawalah! hanyutkanlah melintas benua atau karamkan di samudera terdalam tak terjangkau.

aku ingin melanjutkan hidup, meskipun harus sendiri menitinya. kau telah mengajarkan aku bagaimana rasanya kehilangan. aku berharap tak akan pernah didera oleh rasa yang sama. baik selangkah dari tempatku berdiri, di tengah perjalanan atau di tempat aku kelak menemukan tujuan hidup.

kau...kau...! selalu aku ingin menyumpahimu dengan kata-kata paling kejam untuk umpatan, seperti aku ingin memujamu dengan syair-syair indah pujangga hingga dewa-dewipun terpesona. karena kau layak mendapatkan keduanya : rasa benci dan cintaku!

for someone : I can't but I'll try!

at 3:08 AM

12 Comments:

Anonymous Anonymous said...

doooh...dalem banget...syapa ciiihh??? udah gampangnya sih lupain ajaaa... dia punya hidup gitu juga hidup km harus berlanjut, long wiken nih...karaoke aja yuuk...

emang km punya bantal & guling gus??? *ngacirrr*

12:52 AM  
Blogger me said...

terlalu "menghantam" jiwa aku.. persis sama... :(

2:07 AM  
Blogger unai said...

ckckckc...aku suka yang ini mas...
dalemmmmm siapa nih yang begitu dalam mengunci hatimu???

9:37 PM  
Blogger Yunus Idol said...

bisakan benci dan cinta membaur dalam satu rasa?
mungkin.

6:42 PM  
Blogger yaya said...

Aku suka kalimat terakhirnya:
I can't but I'll try!

9:24 PM  
Blogger blanthik_ayu said...

aduuuhh mas..periiiihhh bacanya...emang benci and cinta tu tipis banget yak...keep trying ok?!

10:02 PM  
Blogger Sisca said...

Mas, terharu sisca membaca jeritan hatinya..jgn sedih terus ya...yg pergi takkan pernah kembali lagi..

6:16 AM  
Blogger Theresia Maria said...

napa Gus, gak usah tengok2 belakang lagi, yg suit2 di depan masih banyak koq.

1:46 PM  
Blogger Lili said...

sip deh, tak tunggu yah bukunya...

9:47 PM  
Anonymous Anonymous said...

wuih...daleeem bener...waw -mlongo-

12:38 AM  
Blogger ompuns said...

Kenangan bukan untuk dilupakan, karena jelas ngga mungkin bisa. Akan tetapi, lebih enak lagi kalo bagaimana usaha kita agar kenangan lalu bisa bersanding dengan baik dan tulus menghiasi hari-2 yg kita lalui maupun hari-2 yg akan datang. Kita perlu terbiasa dan menjalani keadaan dengan baik-baik saja dengan kenangan apapun dan seburuk bagaimanapun masa lalu. The show must go on !! Dia tahu yg terbaik buat kita, jadi kita kudu bisa ngambil hikmah dan pelajaran darinya, bukan malah membenci dan menyingkirkanya, palagi larut dalam buain-nya.

12:07 PM  
Anonymous Anonymous said...

Semalam, ya persis semalam.... ketika tergolek tak bisa tidur, antara jam 11 hingga jam 1 tengah malam. Kalimat yang sama juga terngiang di telinga saya," Kau harus melupakannya." Tapi susah man.... sumpah, susah! Saya gak punya alasan melupakan makhluk indah dan menyenangkan itu.
Hingga saat ini, saya masih masa bodoh. saya emang tolol kalau menyangkut perasaan.
Beneran deh, mending ke karaoke saja.... lagu Kerispatih menohon sekali... Tapi I Believe My Heart juga indah.... wah, kacau... gak jelas.... Sorry to say, saya tak akan melupakannya. Sekali sayang tetap ku sayang..... Sorry man, kali ini ita beda ;)

12:42 AM  

Post a Comment

<< Home

  • didats