Wednesday, April 12, 2006

REUNI Trio WEK-WEK

Minggu, 9 April

rencana reunian dengan Trio Wek-Wek sejak sebulan lalu akhirnya terlaksana juga, setelah seminggu sebelumnya saling kirim sms untuk atur waktu pertemuan akhirnya ditetapkan: Minggu jam 16.00 WIB di tempat Mia. curang juga tuh ibu muda ini, mentang-mentang abis turun mesin dan alasan nyusuin anak, jadi nggak mau keluar kandang, maunya kami yang datang berkunjung. ya, apa mau dikata namanya juga sahabat! meskipun dongkol tetap aja diturutin.
minggu pagi udah cabut dari kost, temu kangen dulu ama Unai, Mamat, Heru n Yeni (bener kan namanya?) di rumah Sam. makan-makan, nyanyi-nyanyi dan nggak ketinggalan foto-foto. lalu pulang jam satu, numpang Unai sampai Kali malang - dia ditemani Heru mo ke Bogor.
Maaf ya Un, nggak bisa nemenin kamu ambil emas di puncak Monas. aku ngerasa bersalah nih, gak bisa melaksanakan mandat dari bojomu. padahal si kecil pengin banget kan oleh-oleh emas Monas...hahahahaha
Sambil di Metmall Bekasi jam 13.30, uhh..masih lama! janjian sama Aziz jam 15.00, drpd bengong aku pergi ke Gramedia. Seumur-umur ini pertama kali aku ke Metmall..,busyet, ini mall apa pasar ya? apa orang Bks gak punya tempat hiburan lain? (yg ngerasa orang Bks, maaf ya...hehehe). di Gramed pun orang bejibun, gak bakal bisa baca dengan tenang..ngalahin pasar buku di senen dah! jam 15.15 akhirnya Aziz sms, ngasih tahu dia udah di bawah,lega...akhirnya bisa keluar dari suasana pasar!
begitu ngeliat aku, dia langsung histeris...bagaimana tidak, kami sdh hampir 3 tahun nggak ketemu, dia seniorku di kampus jadi dia minggat dulu sebelum aku n Mia lulus. nggak ada yg berubah dari dia, tetep semampai, tetep modis n dandan abis! cerewetnya juga nggak berkurang. kami langsung menuju Giant, bermaksud cari kado buat anaknya Mia, bukannya dapat kado kami malah berdebat tentang jenis kelamin bayinya Mia. Aku bilang cewek, Aziz bilang cowok...nggak ada titik temu, nggak jadi deh beli kado. akhirnya kami malah ngerumpi sambil makan empek-empek.
kring-kring.. (jadul banget bunyinya) Mia telepon," Kalian di mana, jadi nggak?" kami baru nyadar kalo udah jam 15.40," jadi, tunggu sebentar." jawabku.
untung rumah Mia di dekat superindo yg cuma lima belas menit dari Metmall. dia udah melambaikan tangannya di pinggir jalan saat ngelihat kami turun dari......ehm metromini(tadinya mo ditulis turun dari BMW atau Jaguar. tapi takut dikira sombong n tar ada yg ngiri!)
busyet dah! tambah melar tuh orang! mentang-mentang habis ngelahirin! tapi dia tetep cerewet dan suka nyela! pertemuan terakhirku dengannya satu tahun lalu saat nengok ibunya di RS Pelni.
akhirnya sampai juga ke rumahnya! HORE TRIO WEK-WEK REUNIAN!
Hardi (suaminya) sudah senyam-senyum menyambut kami, kami sudah akrab sebelumnya, sejak pacaran Mia sudah ngenalin Hardi pada kami. kebetulan Hana (4 bulan) lagi dimandiin, aku dan Aziz langsung jadi tim penilai: kulit putih kaya Mia, muka Hardi abis! hidung...wah, no comment deh! Mia udah melotot saat kami mo ngomong. mancung sih , tapi... ke d (udah ah, dosa. nyela mulu) bener-bener hidung Mia!
udah itu, makan-minum dan semuanya ngomong nggak ada hentinya. mengingat -ingat jadul waktu masih di kampus.Hana sampai terbengong-bengong melihat kami, kepalanya nengok sana-sini mengikuti gerak mulut yang ngomong.
Aziz masih bekerja di tempat dulu, dengan boss baru yang bikin sebel karena minta serba dilayani. Mia konsentrasi dengan bayinya sambil menjadi agen asuransi di sebuah perusahaan ternama. aku memilih di pemerintahan setelah bertahun-tahun merasakan enaknya kerja di swasta. Mia dan Aziz nggak henti-hentinya menyatakan keheranannya, bagaimana aku bisa hidup dengan keadaan yg sangat berlawanan dengan saat aku bekerja di swasta. aku bilang, manusia punya cara untuk menyesuaikan diri, dalam keadaan se-ekstrim apapun. kekayaan bukan soal materi kok, tapi SIKAP MENTAL, banyak yang bisa bahagia dengan duit pas-pasan dan banyak pula yang merasa miskin meskipun tinggal di istana dan berlimpah harta.
bertemu dengan mereka selalu menyenangkan, aku bisa jadi diriku sendiri, tak menutupi apapun, tak takut salah ngomong atau akan ada yang tersinggung. karena aku bisa mencela mereka dan sebaliknya. kami selalu saling dukung meskipun hanya tepukan lembut di bahu, kata-kata penghibur atau anggukan tanda setuju.
tak pernah cukup waktu bila TRIO WEK-WEK berkumpul, tak pernah habis cerita bila kami mengobrol. tapi mengingat Mia harus menidurkan si kecil dan kami juga sudah lelah akhirnya aku dan Aziz pamit pulang. tak terasa sudah jam 20.30.
aku pulang dengan penuh rasa syukur, aku memiliki mereka dan itu kekayaan yang tak ternilai.
reunian lagi? YUUUUUUK!

at 5:27 PM

6 Comments:

Blogger unai said...

Mas Bagus...terima kasih banyak ya...sudah menemaniku..cieh..
Eh jadi dirimu itu suka ke Gramed numpang baca doang ya?? ketauan lo...*jewer

12:02 AM  
Blogger langit biru said...

memang sahabat2 itu merupakan harta yg tak ternilai gus..
aku setuju....

1:15 AM  
Blogger blanthik_ayu said...

trima kasih ya mas bagus...:)) udah bikin tulisan bagus..:) hahaha

1:43 AM  
Blogger Sisca said...

Mas Bagus, berbahagialah punya sahabat, krn sahabat adalah harta tak ternilai :)

12:00 PM  
Anonymous Anonymous said...

Best regards from NY! Mens body building videos Nike show flex baseball glove 4x4 truck lamborghini Tramadol hydrocodone tramodol Body building member workoutus bodybuilding costumes hairy pussy pics gallery harrahs security video strength power training body building Louisiana high school football historyds Bupropion vs wellbutrin side effects Vintage enamel ring Eyeglasses contact lenses Free tote pattern easy honda motorcycle dealers minneapolis Nissan pathfinder factory installed radio wiring diagram surveillance securitycam software Body gloves phone Wanted health life insurance agent online bussiness

10:36 PM  
Anonymous Anonymous said...

This is very interesting site... Fully transformed trannys Farmers home mutual insurance mortgage lender san jose Bdsm sample video free Gay prison bitches stories

9:41 AM  

Post a Comment

<< Home

  • didats