Thursday, June 01, 2006

Aku : PELACUR Yang Jatuh Cinta

peluhku belum juga kering dan sisa napasku masih memburu, masih kurasakan nikmat cinta yang baru saja kau berikan. tapi saat aku menoleh ke arahmu, kau sudah terlelap-dengan wajah menghadap ke arahku. kau selalu cepat tertidur, sayang!
kunikmati aroma napasmu dan kuhirup dengan perlahan, dengan tarikan yang teratur dan panjang hingga dadaku penuh sesak dengan harummu, meskipun aku tak pernah merasa cukup.
kutelusuri tubuhmu yang padat dan liat, kukagumi bahumu yang kuat saat merengkuhku. aku masih gamang, merasakan getaran cinta yang hebat juga kecemasan yang kuat. berkali kuingkari pertanyaan dihatiku: apakah aku jatuh cinta? pelacur tak boleh jatuh cinta!
tanpa sadar kuarahkan ujung jariku, berniat mempertegas garis alismu yang tebal seperti senyuman rembulan, tapi hal itu urung kulakukan - kau akan segera terbangun oleh sentuhan selembut apapun.
wajahmu begitu damai, seperti si kecil yang pulas setelah seharian bergurau. kapan tepatnya aku mencintaimu, aku tidak tahu persisnya. sejak itu, hanya kau yang kunantikan setiap malam. bukan dinar yang kunantikan, tapi dirimu! kau yang kuinginkan dan kuharapkan mengisi lorong hatiku yang kosong. saat kau mencumbuku untuk pertama kali, dengan gerakan yang lembut namun sesekali liar penuh gairah, aku sudah berjanji dalam hatiku, kau adalah hal terakhir yang kuinginkan dalam hidup! kau bukan pembual yang banyak bicara, tapi sikapmu adalah kejujuran yang lama aku cari.
perlahan, aku berbaring di sisimu, menatap wajahmu yang terpahat sempurna. tetesan keringat di dadamu hampir saja membuatku berniat mengusapnya. dada yang teduh tempat aku membenamkan diri, merasakan damai di tengah hari-hariku yang keras di dunia tak bertuan ini. seandainya aku bisa memilikimu?
kukagumi jari-jarimu yang kasar, namun mampu menyentuhku dengan kasih sayang. tapi tiba-tiba mataku meredup seperti harapku. cincin dijarimu membuatku harus menerima kenyataan bahwa pelacur seperti aku tak akan bisa menggapaimu. kali kedua kau mengunjungiku, aku menatap takjub cincin itu dan kau berkata," aku tak akan melepaskannya, aku mencintainya.
itu bukan jawaban yang kuharapkan, tapi itulah yang kudapatkan. setelah itu aku tidak pernah mengurai mimpiku menjadi lebih indah, kedatanganmu sudah menjadi obat hati yang merindu. tuhan, tubuh kotor ini memang tak layak dicintai!
malam semakin pendek, ditelan fajar yang tak sabar menggantikannya. aku masih menatapmu dengan kekaguman yang semakin meraja. perlahan kau buka matamu dan segera bangkit mencari baju yang berserakan di lantai. kau berjanji nanti malam akan datang lagi untukku. kau kecup bibirku sebelum kau meninggalkanku. aku coba terlelap dan berharap malam nanti kau membawakan cinta yang kuinginkan.
sore ini, kudapati wajahmu di koran - tersenyum manis di samping istri dan anak-anakmu. kau melambaikan tangan dan kedua anakmu melakukan hal yang sama. hatiku hancur-tersayat. kuremas-remas koran itu hingga hancur dan membenamkan diriku dalam tangis. tuhan, hapus perasaan ini! dia tidak pernah menjanjikan apapun, dia tidak pernah menginginkan apapun dariku- hanya tubuhku! ya, itu cukup untuk menunjukkan kelelakiannya masih berfungsi. aku hanya pemuas- sesuatu yang tidak didapatkannya dari sang istri yang mulai menua dan kaku.
malam ini kau tidak akan datang, malam ini tidak ada sosok indah yang sepanjang malam kutatap dengan penuh kekaguman. malam ini aku kembali pada kenyataan bahwa aku adalah pelacur. yang telah menggadaikan cintanya pada sang waktu. dan kini cinta menjadi hal yang tabu dan terlarang bagiku.
lirih aku memohon, meskipun kuyakin akan sia-sia : tuhan, aku ingin bersamanya selalu!

at 5:42 PM

13 Comments:

Anonymous Anonymous said...

pelacur juga manusia

12:22 AM  
Anonymous Anonymous said...

ooooh jd kamyu pelacur tohhh? berapa tarifnya??? heu3...

12:46 AM  
Blogger blanthik_ayu said...

emang pelacur nggak boleh jatuh cinta yaa???

4:43 AM  
Blogger dodY said...

hehehehe.... dunia pelacuran akhir2 ini memang makin ketat saja! fufufufu... gak popo lah, mas! aku yo rela2 ajamelacur demi sesuap nasi dan semangkuk berlian! *kabuuur*

6:07 AM  
Blogger Theresia Maria said...

sejak kapan km operasi kelamin Gus?

6:42 AM  
Anonymous Anonymous said...

Boleh dibukukan nih:)
doel

2:28 PM  
Blogger Hannie said...

setttt dahh! analisa mendalam.
hehehehh...

lam kenal mas! :P

7:19 AM  
Blogger anastasianani said...

aduh, aku jadi sedih bacanya nih... kasian ya, jadi inget seseorang.. walaupun dia bukan pelacur..

7:41 PM  
Blogger yaya said...

*speechless...

keren dan dalem bngt

8:06 PM  
Blogger Yunus Idol said...

ini bukan pengalaman pribadi, kan, gus? hehehe

5:49 AM  
Blogger kinanthi sophia ambalika said...

gus piye kabarmu.... gak lagi turun jalan khan :). eh ikut2 galang dana opo ora?

6:35 PM  
Blogger Sisca said...

Mas Bagus, indah sekali penuturannya.

Profesi telah menghambat impiannya. Tapi Tuhan Maha Kuasa, semoga ada jodoh lain yang lebih sesuai, sehingga ia bisa keluar dari lorong kelam, merasakan hidup normal dan bahagia.

12:50 AM  
Anonymous Anonymous said...

Benar pelacur juga manusia...touching Gus...nice story..

10:27 PM  

Post a Comment

<< Home

  • didats