Wednesday, April 19, 2006

terima kasih IBU

kemarin malam aku menerima telepon dari ibu, seperti biasa kami saling menanyakan kabar masing-masing. ditengah suara ibu yang penuh getaran rindu, dia berpesan agar aku berhati-hati dan jaga kesehatan. akupun minta doa restunya agar hidupku di rantau selalu dalam lindungan-Nya.
setiap berbicara dengan beliau, aku selalu berusaha tegar dan gembira, meski saat itu sering kali aku sedang dilanda galau yang luar biasa. membagi dengannya? ah tidak! aku tidak pernah tega melihatnya bersedih, Insya Allah jangan sampai aku melakukan perbuatan yang membuatnya sedih.sekarang sudah saatnya dia menikmati pengorbanan yang berpuluh tahun dijalaninya (meski aku yakin dia tidak pernah menuntut balas).
tapi dia tetaplah ibu, yang senantiasa mencemaskan kehidupan kami, yang selalu terjaga di tengah malam untuk meminta kepada Sang Penjaga Malam agar kehidupan kami damai-sentosa, agar kami dijauhkan dari ujian dan cobaan dan agar kami menjadi orang yang hidupnya berarti bagi orang lain.
ibu, kulitmu sudah keriput, rambut putihmu sudah hampir menutup seluruh mahkotamu. tapi ibu tetap wanita tercantik. ah, aku tidak pernah lupa pujian teman-teman yang selalu bilang,"ibumu cantik." ya, dan yang lebih membuatku bangga : ibuku orang hebat, wanita sederhana yang penuh ketegaran dalam menempuh kegetiran hidup.membesarkan 7 orang anak (dan 80% dilewatinyatanpa pendamping) bukan perkara mudah, aku yang kebetulan dekat sekali dengannya tahu betul keadaan sesungguhnya: beliau sering menangis sendiri saat kami semua terlelap! bagaimanapun dia tetap wanita meskipun dihadapan kami dia terlihat kuat.
energimu tiada pernah habis : mengerjakan hampir semua pekerjaan rumah, menghadapi kenakalan kami, memenuhi permintaan-permintaan kami yang sering kali tidak sanggup kau penuhi karena keadaan yang tidak memungkinkan, mencari nafkah dengan cara apapun: berjualan gorengan, membuat kerupuk, menjadi tukang cuci dan gosok, menjadi pelayan toko, menjadi tukang jahit, berjualan pecel, buka warung kelontong......ah, begitu banyak pekerjaan yang kau lakukan agar kami tetap makan, bisa sekolah dan punya sedikit kegembiraan seperti anak-anak lainnya.
aku yang sering sakit-sakitan menjadi anak emasmu, betapa besar kekuatan belaianmu, ciuman lembutmu dan doa-doamu hingga aku mampu melewati semuanya dan bertahan hidup hingga kini. tak terhitung biaya & pengorbanan yang harus kau keluarkan untuk menyambung nyawaku! sekarang, bila aku sedang tergolek sakit, betapa aku merindukan semua itu: belaianmu, kata-kata penghiburmu, dekap hangatmu...ah, damainya!
karena itu aku ingin menjadi yang terbaik: semuanya agar membuatmu bahagia (meskipun kuakui berat dan aku tidak bisa melakukannya dengan sempurna tapi aku selalu mencoba untuk itu). mencoba berprestasi di sekolah, berupaya mendapat beasiswa biar ibu nggak keluar uang untuk bayar sekolahku (walapun di SMA aku jadi anak paling bodoh di kelas, kau tidak pernah kecewa.kau hanya berkata,"ibu tetap bangga padamu, apa yang kamu miliki lebih dari apa yang mereka miliki, suatu saat nanti kau akan lihat kebenaran kata-kata ibu."), menjadi anak penurut dan tidak membantah dan sedapat mungkin membantumu mencari uang. (jujur, aku dulu sering malu bila harus menjajakan kue dan kerupuk buatanmu....kini aku bangga akan itu!).
dengan perjuangan keras aku bekerja dan menabung agar bisa melanjutkan kuliah, kau begitu bahagia karena aku lulus tepat waktu dengan hasil sangat memuaskan. kau cium foto wisudaku cukup lama (saat itu kau tidak bisa datang karena adikku akan melahirkan), lalu menangis dan menghambur dalam pelukku,"ibu bangga padamu. kamu telah buktikan, bahwa kamu memiliki lebih dari apa yang orang kebanyakan miliki. ibu yakin kamu akan jadi orang berhasil". terima kasih bu...aku mencapai semua ini karena doa dan dukungan ibu. aku berjanji akan membuat prestasi-prestasi lain untuk membuat ibu selalu tersenyum.
meski sebagian cita-citaku untuk membahagiakanmu belum tercapai,ibu selalu mengatakan betapa dia bahagia dan bangga padaku. semoga aku bisa belajar dari beliau tentang hidup dan ketegaran dalam menjalani hidup!
untuk semua ibu Indonesia: terima kasih

at 5:30 PM

14 Comments:

Blogger Sisca said...

Mas, ibu pasti bangga padamu atas tulisan ini, semua yang ada dihatimu adalah cermin hatinya.

Terima kasih engkau telah menuangkannya dengan sempurna, Sebuah renungan yang sangat menyentuh.

9:40 AM  
Blogger Goiq said...

gw ga bisa berkata apa-apa gus...

cuma pengen bilang selamat hari kartini untuk semua wanita indonesia....

11:59 PM  
Blogger si Ono said...

what a nice and touchy story
agree with Sisca,your mother must be proud of you!

salam knal

5:32 AM  
Blogger Yunus Idol said...

it reminds me to my mom.

6:28 PM  
Blogger Anca Syah said...

It's make me miss my mom

9:41 PM  
Blogger yaya said...

Abis baca tulisan ini, trus ngeliat mamaku...

Gee, I'm the luckiest girl alive..cos my mom's still around to laugh with me, give me advices, and live in the same house as me

5:57 PM  
Blogger mutiara nauli pohan said...

salam buat ibu ya mas

6:11 PM  
Anonymous Anonymous said...

utk calon ibu jugah dwong

9:18 PM  
Blogger langit biru said...

aku juga cinta ibuku, bapakku, kk & adeku, keponakan2ku...
dan aku juga cinta masa kecilku...

9:48 PM  
Blogger Lili said...

Subhanallah dan Alhamdulillah Mas Bagus mempunyai ibu yg luar biasa.
Selamat Hari Kartini utk ibunda tersayang...

satu lagi postingan yg bikin haru biru...but membanggakan

11:34 PM  
Blogger unai said...

Kamu lebh beruntung mas...Kamu masih bisa mendengar suaranya, bermanja dikala rindu, menangis di pangkuannya di kala sedih...
Pasti..ibu bangga memiliki anak sepertimu :)

9:39 PM  
Blogger Theresia Maria said...

ibu yang hebat, bersyukurlah kamu Gus.

3:06 AM  
Blogger Apey said...

Touching posting mas *haru*. Ibu pasti tambah berbangga hati punya anak seperti dirimu kalau baca postingan ini...btw, udah kasih print out postingan ini kah buat beliau ? :)

12:08 AM  
Blogger dodY said...

speechless, mas! may this become a good inspiration for all of us :-)

3:56 AM  

Post a Comment

<< Home

  • didats