Thursday, June 15, 2006

cinta tak pernah berhitung

ibumu menatapku lekat, menunggu jawabanku. aku yakin, apapun jawaban yang kuberikan tak kan mampu merubah keadaan kita.
saya harus pergi Bu, ada dia yang mencintai anak Ibu,D.
bukan dia, kau yang dicintai anakku. saat berjuang antara hidup dan mati, namamu yang selalu disebut.
itu pengaruh obat dan rasa sakitnya, bila kesadarannya pulih, kehadiran dia akan membantunya melewati semua.
lalu apa arti peranmu selama ini? perjuanganmu untuk membuatnya sembuh? apakah kamu rela dia yang akan memenangkannya?
aku termangu, mempertanyakan hal yang sama pada hatiku. ya, apa yang akan kudapatkan kalau aku pergi? tapi segera kubunuh pertanyaan itu karena cinta tak pernah berhitung! dan karena cinta tidak untuk dimenangkan, membiarkannya bahagia adalah kemenangan yang sesungguhnya.
kau sudah menjadi tungku bagi jiwanya, kau nyalakan semangat hidupnya. setelah itu, apa kau tega memadamkannya?
saya yakin D akan bisa melewati semuanya, dia tidak serapuh yang Ibu kira.
aku lebih tahu daripada kau.
ibumu seperti kehilangan kata untuk membujukku. demi ibu, tolonglah, tetaplah tinggal!
maaf bu, saya tidak mampu
dua minggu itu, duniaku jungkir-balik. menata rasa adalah hal terberat yang harus kulalui. kau membuatku kembali menerima dirimu tanpa bertanya. aku bisa berbuat apa? membiarkanmu terkapar dan sepanjang malam merintih membisikkan namaku?
kulupakan pipi legam dan bengkak akibat tamparan kakakmu yang tak menginginkanku. kulupakan luka yang kau toreh sebulan sebelumnya, yang membuatku tak lagi merasa hidup! kulupakan semuanya demi kamu, demi kalian! setelah kau melewati semuanya, aku akan berusaha pergi. aku bahkan berharap kau memintaku untuk itu, agar semuanya lebih mudah bagiku.
apa lagi yang tersisa, kau telah membawa semua hatiku. setiap malam saat menemanimu bangun dari suri, aku berharap bisa mencintaimu lagi tanpa syarat. saat kau mengingaukan namaku kusisipkan dalam hati, sebuah keyakinan bahwa itu sebenarnya yang kau inginkan- yaitu diriku.
tapi hati harus berdamai dengan kenyataan, dia masih menginginkanmu! yang dengan kasih sayang mampu merawatmu sebaik aku, mungkin lebih baik bahkan. seharusnya aku hanya menginginkan kesembuhanmu, bukan lagi cintamu. luapan cinta yang terlanjur memenuhi perasaanku bisa saja menipu, karena aku hadir saat sebagian hatimu masih tetap miliknya.
bu, aku titip surat ini untuk D. tolong sampaikan.
andai ibu bisa menahanmu?
aku memeluknya erat, seorang ibu selalu tahu apa yang baik buat sang putra. tapi kali ini aku tidak bisa memenuhi inginnya agar aku tetap di samping sang putra tercinta. aku kembali ke ruangan D, melongok dari celah pintu untuk terakhir kali. apa yang dia dan D lakukan tetap saja membakar cemburuku. menampar kesadaranku akan cinta yang tak surut.
aku pergi! semoga kalian bahagia. bisikku, tersapu angin lalu.
ibumu menangis untukku, aku lebih dari itu! kehilangan harapan akan cinta adalah kematian perlahan, yang panjang dan diam-diam akan membenamkanku pada kematian yang sesungguhnya.
< maaf bu, aku tidak datang dipemakaman putra tercintamu, aku tak sanggup! karena aku sudah mati, detik itu, detik saat sejengkal kutinggalkan tempat dia dan D terakhir kali.>

at 3:00 AM

9 Comments:

Anonymous Anonymous said...

hiks

12:51 AM  
Anonymous Anonymous said...

tulisan yang menyentuh...

11:12 AM  
Anonymous Anonymous said...

D??? maksudnya DQ ya? *wink*

uugh... berarti ikj dah mati dunk....

9:16 PM  
Anonymous Anonymous said...

Sedih amat sih Gus.... *meres sapu tangan*

Way

5:59 PM  
Blogger unai said...

weks...marai nangis wong akeh mas...

2:22 AM  
Blogger yaya said...

hiks...

pas sama suasana hatiku

5:13 AM  
Blogger Sisca said...

Dramatik...*menagis untuk kalian*

Tapi percayalah, ketika kehilangan itu tiba, Tuhan sdh menyiapkan pengantinya.

2:20 PM  
Blogger me said...

ampe "mati" penasaran.. ini cerita beneran ya.. *speechless mode on* :(

3:18 AM  
Anonymous Anonymous said...

Excellent, love it! Books that teach computer programming Timeshare properties for sale Web host resellers reviews herma 2fescort las transexuals vegas oxycontin Blackberry csi 1991 pontiac firefly engine types blonde coed babes Exertional headache relief number of patents america 1800s

2:23 PM  

Post a Comment

<< Home

  • didats